Sabtu, 31 Desember 2011




WASPADA Ketuban Pecah Sebelum Waktunya





Sahabat, kehamilan selain membahagiakan juga ada saat – saat kritis yang perlu mendapat perhatian kita semua. Terutama pada kehamilan yang mengalami ketuban pecah sebelum waktunya. Banyak komplikasi yang bisa terjadi akibat keterlambatan ibu hamil datang pada bidan atau dokter. Keterlambatan ini bisa disebabkan banyak hal, antara lain kurangnya pengetahuan ibu mengenai bahaya akibat keetuban pecah dini atau sebelum waktunya..
Apa sih yang dimaksud dengan ketuban pecah sebelum waktunya?
Sahabat, Ketuban pecah dini atau ketuban pecah sebelum waktunya adalah keadaan dimana air ketuban mengalir dan merembes atau keluar terus menerus dari jalan lahir dan tidak disertai tanda persalinan. Ketuban yang pecah pada kehaamilan muda maupun pada kehamilan tua tetap sama – sama beresiko infeksi pada bayi. Idealnya selaput ketuban yang melindungi janin dalam rahim  baru robek atau pecah setelah kehamilan cukup bulan dan di ikuti adanya tanda - tanda di mulainya proses untuk bersalin. Keutuhan selaput ketuban ini sangat penting bagi perlindungan janin dalam rahim.
Lalu apa saja faktor yang bisa menyebabkan ketuban pecah sebelum waktunya?
Banyak sekali faktor yang bisa menyebabkan ketuban pecah sebelum waktunya, secara teori disebutkan bahwa akibat berkurangnya kekuatan selaput ketuban menahan tekanan yang berasal dari dalam kandungan, Infeksi pada jalan lahir ibu, benturan atau trauma fisik maupun psikis. dan sebagainya
Jika Ketuban sudah pecah, berarti selaput yang melindungi janin sudah robek, dan air ketuban berkurang jumlahnya. Idealnya cairan ketuban ini sekitar  >500  cc sampai  dengan1000 cc.
Bayi dalam kandungan ibarat berada dalam suatu gelembung selaput yang tipis mirip balon namun berisi air. Bayi dengan aman berenang dan bergerak dalam kehangatan air ketuban.Nah ketika selaput  itu robek, maka ketuban akan mengalir terus menerus, akhirnya bisa kering.
Apa saja akibat ketuban pecah sebelum waktunya?
-Infeksi
Ini karena selaput ketuban yang robek menjadi pintu masuk bagi kuman kuman, ibu menjadi demam dan bayi terinfeksi
-Kelahiran prematur
Pada kehamilan yang masih belum cukup bulan, pecahnya ketuban akan merangsang kontraksi sehingga terjadi pembukaan jalan lahir dan bayi terlahir sebelum aktunya. Bila ketuban sudah dinyatakan habis oleh dokter atau bidan, maka kondisi bayi dalam keadaan waspada infeksi, oleh karena itu bayi sebaiknya dilahirkan jika sudah memenuhi ketentuan untuk mengakhiri kehamilan dengan dirangsang  ( induksi )obat atau infus, bahkan ada beberapa kasus yang harus dilakukan seksio sesarea.
Apa saja pertimbangan dokter atau bidan untuk mengakhiri kehamilan dengan melakukan induksi atau rangsangan dengan infus maupun obat?
Ada beberapa hal  yang akan diperhatikan, antara lain adalah umur kehamilan, keadaan jantung bayi, ada tidak infeksi dan komplikasi yang menyertai ibu maupun janin dan juga melihat besarnya pembukaan jalan lahir dan tanda persalinan.
Tindakan merangsang persalinan dengan infus dan obat berbahaya tidak ya? Khan bayinya masih prematur.
Sahabat, dokter maupun bidan akan memberi penjelasan secara terperinci, sebelum melakukan tindakan merangsang prioses kelahiran.Antara lain manfaat dan tujuan serta apa yang akan ibu rasakan selama proses dilakukan induksi persalinan tersebut.
Nah besar mana resikonya ? Membiarkan bayi dalam kandungan atau melahirkannya?
Tentu kembali kepada pilihan bahwa yang kita lakukan adalah upaya terbaik untuk menyelamatkan ibu maupun bayi. Seperti tadi kita ketahui bahwa setelah selaput ketuban robek , maka air ketuban akan terus mengalir.Hal inibisa membahayakan keadaan janin. Terutama infeksi.
Pada bayi prematur ada kebijakan khusus dimana proses kelahiran akan disiapkan sedemikian rupa termasuk mempersiapkan kematangan paru - paru bayi, lingkungan luar seperti tersedia incubator atau penghangat dan bisa pula dilakukan metode kanguru setelah bayi lahir, yakni mendekapkan bayi ke dada ibu secara langsung bersentuhan kulit ibu, agar bayi prematur tetap merasa hangat.
Apakah  benar air ketuban yang pecah bisa diganti dengan minum air putih yang banyak ?
Tentu saja tidak bisa, air ketuban pecah berarti selaputnya sudah robek, bila dibiarkan akan menyebabkan bayi  mengalami gangguan pernafasan juga terinfeksi. Minum air putih diperlukan untuk mengganti cairan tubuh ibu yang hilang, baik melalui keringat, air seni, akibat proses pembakaran kalori tubuh dan sebagainya. Minum air putih tetap penting bagi ibu hamil yang  mengalami pecah ketuban agar cairan tubuh ibu terpenuhi, terutama bila terjadi demam.
Benarkah bila air ketuban pecah bisa menyebabkan tali pusar bayi keluar dari jalan lahir?
Benar sekali, ada beberapa kasus terjadi air ketuban pecah diikuti keluarnya tali pusar bayi, kondisi ini sangat berbahaya. Oleh karena itu bila ketuban pecah segera naik ke atas tempat tidur atau minimal lakukan posisi berbaring jangan berdiri atau malah jalan - jalan. Tali pusar ini bisa ikut keluar bila bagian terbawah bayi yang mendekati pintu panggul belum masuk, sehingga ada rongga atau celah yang memungkinkan  tali pusar terdorong keluar. Bila mengalami kejadian seperti ini jangan sekali kali menarik atai mencoba memasukkan tali pusar. Segera bawa ke dokter atau klinik atau bidan terdekat dan bagian panggul ibu di tinggikan dengan bantal.
Bagaimana saya bisa tahu bahwa yang keluar itu air ketuban, air kencing atau keputihan? Kadang saya bingung membedakannya.
Sahabat, air ketuban warnanya ada yang jernih, putih keruh seperti air cucian beras, ada yang agak kekuningan dan ada juga yang kehijauan.
Nah bila memang air ketuban yang pecah baunya amis dan khas, sangat  berbeda dengan bau urine / kencing. Lalu jika memang air ketuban maka air yang merembes tersebut tidak akan berhenti - berhenti.terus mengalir bahkan samapi membasahi pakaian . Bila keputihan encer kadang hanya keluar sekali lalu berhenti.
Bagi ibu yang hamil pertama dan masih belum berpengalaman bila merasa ada cairan keluar dari jalan lahir, namun ragu apakah ketuban atau bukan jangan ragu untuk mendatang bidan atau dokter, karena ada beberapa ibu yang selaput ketubannya pecah namun cairan yang keluar hanya merembes sedikit sedikit. Nah untuk menentukan apakah benar air ketuban maka bidan atau dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan, antara lain menggunakan test kertas lakmus ( nitrazin test).
Apa yang harus saya lakukan agar ketuban tidak pecah sebelum waktunya?
Tidak bisa memastikan apakah ketuban pecah sebelum waktunya bisa dicegah, namun hal - hal berikut akan  membantu ;
1.Hindari perjalanan jauh yang melelahkan dan menimbulkan ketegangan fisik maupun mental bagi ibu hamil
2. Hindari makan - makanan yang bisa meerangsang terjadinya kontraksi rahim, misalnya minuman beralkohol kadar tinggi, makanan yang mengandung zat fermentasi  berlebihan
3. Hindari trauma atau benturan fisik pada daerah perut
4. Pada ibu hamil kembar, kurangi aktifitas yang berlebihan, karena kehamilan kembar sendiri sudah beresiko ketuban pecah sebelum waktunya akibat pereganagan rahim.
5. Jaga tubuh ibu hamil dari infeksi terutama infeksi pada daerah alat kelamin
6. Hindari stress berlebihan yang akan merangsang hormon  tubuh untuk menimbulkan kontraaksi pada rahim
7.Lakukan hubungan seksual secara hati - hati terutama pada kehamilan yang memasuki trimester 2, hentikan hubungan seksual bila ketuban pecah.
Apa yang harus saya lakukan ketika ketuban pecah?
1. Suami istri jangan panik
2 Segera datang ke klinik bersalin terdekat  bila dalam perjalanan atau bila masih memungkinkan datang ke bidan atau dokter yang merawat ke rumah sakit.
3. Jangan menunda, upayakan bisa segera mendapat pertolongan dari tenaga kesehatan.
4.Tidak diperkenankan meminum ramuan apapun baik telur mentah dan madu, minyak , rendamann akar rumput fatima dan jamu lainnya.
5. Bila sudah bersama tenaga medis maka keadaan ibu sudah dapat terpantau jadi berusahalah relaks dan mengikuti saran bidan atau dokter yang merawat. Hal ini sangat penting untuk  membantu mengurangi kontraksi.
Apakah kehamilan dengan ketuban pecah masih bisa ditunda kelahiran bayinya?
Ada beberapa kasus dimana ketuban hanya merembes sedikit sedikit dan tidak ada tanda infeksi seperti panas pada ibu, maka dokter atau bidan akan merawat ibu hamil dengan ketuban yang pecah tersebut secara intensif dan ibu hamil harus istirahat total di rumah sakit. Pengobatan akan diberikan baik bagi ibu maupun janin. Dalam pemantauan ini ada kalanya kehamilan masih bisa ditunda samapi batas waktu tertentu tergantung kebijakan dari dokter, terutama diupayakan agar bayi bisa lahir dengan kondisi paru - paru yang berfungsi baik saat dilahirkan.
Namun demikian tidak berarti semua kehamilan ketuban pecah dini  bisa dipertahankan dalam waktu yang lama. Setiap hari akan ada perubahan yang bisa mengubah keputusan untuk segera mengakhiri kehamilan  dengan ketuban pecah demi keselamatan bayi dan ibu.
Demikian sedikit bagi bagi informasi penting selama kehamilan, semoga bermanfaat dan selamat Tahun Baru 2012
salam hangat selalu bidancare


Rabu, 28 Desember 2011

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL DENGAN HIDRAMNION TERHADAP Ny. “L” DI BPS HANDAYANI KOTA GAJAH LAMPUNG TENGAH

PENDAHULUAN

Banyak mitos ditengah masyarakat kita menyangkut kehamilan. Diantaranya mitos tentang minum air es yang bisa mengakibatkan kembar air. Menjuluki suatu kehamilan dengan air ketuban yang kelewat banyak sebagai kembar air tidak tepat. Jelas bahwa air ketuban itu bukan kembar sang bayi. Air ketuban (cairan amnion) diproduksi oleh sel (endotel) yang melapisi kantung ketuban dan permukaan plasenta (ari-ari, uri) dan peresapan cairan (eksudasi) melewati membran kantung ketuban. Pada proposisi lebih besar, air ketuban dihasilkan air kencing janin. Dalam keadaan sehat, janin akan minum air ketuban dan mengeluarkan kembali dalam bentuk kencing, sehingga seolah-olah terjadi suatu lingkaranatau siklus yang berulang. Itu sebabnya bentuk, rupa, bau ketuban tidak jauh beda dengan air kencing. Dalam air ketuban juga dijumpai sel-sel dalam rambut (lanugo) yang terlepas serta butiran lemak yang bisa melapisi permukaan kulit bayi (verniks kaseosa). Pada suatu keaadan tertentu, air ketuban didapatkan dalam jumlah yang lebih dari normal keadaan ini disebut polihidramnion atau kadang disebut hidramnion saja.
Menurut staf pengajar LAB/UPF obstetri dan ginekologi (1989), volume air ketuban bervariasi menurut usia kehamilan, puncaknya di umur kehamilan sekitar 33 minggu, volume air ketuban berkisar 1 - 1,5 liter. Pada kasus polihidromnion bisa sampai 3 liter, bahkan 5 liter. Produksi air ketuban yang abnormal baru biasa terjadi sebelum umur kehamilan mencapai 22 minggu atau 5 bulan. Penyebab polihidromnion belum dipastikan secara benar, salah satu yang dicurugai adanya proses infeksi. Dua per tiga kasus polihidromnion tidak diketeahui sebabnya.
Menurut Hanifa Winknjosastro (2005), polihidromnion meningkatkan resiko kelahiran prematur dan resiko komplikasi persalinan. Kemungkinan terjadi perdarahan pascapersalinan lebih tinggi dibanding dari pada perlekatannya sebelum operasi dan terjadinya kematian janin didalam kandungan. Kejadian bedah caesar juga lebih tinggi dibandingkan pada kehamilan biasa karena lebih banyak yang tidak normal atau menurutnya kesejahteraan janin.
POLIHIDRAMNION (HIDRAMNION)

Menurut Rustam Muchtar (1998) penjelasan mengenai hidramnion adalah sebagai berikut :
A. Definisi
Hidramnion merupakan keadaan dimana jumlah air ketuban lebih banyak dari normal atau lebih dari dua liter.

B. Perjalanan penyakit
1. Hidramnion kronis
Banyak dijumpai pertambahan air ketuban bertambah secara perlahan-lahan dalam beberapa minggu atau bulan, dan biasanya terjadi pada kehamilan yang lanjut
2. Hidramnion akut
Terjadi penambahan air ketuban yang sangat tiba-tiba dan cepat dalam waktu beberapa hari saja. Biasanya terdapat pada kehamilan yang agak muda, bulan ke-5 dan ke-6. komposisi dari air ketuban pada hidramnion, menurut penyelidikan, serupa saja dengan air ketuban yang normal.

C. Frekuensi
Yang sering kita jumpai adalah hidramnion yang ringan, dengan jumlah cairan 2- 3 liter. Yang berat dan akut jarang. Frekuensi hidramnion kronis adalah 0,5-1%. Insiden dari kongenital anomali lebih sering kita dapati pada hidramnion yaitu sebesar 17,7-29%. Hidramnion sering terjadi bersamaan dengan :
a. Gemelli atau hamil ganda (12,5%),
b. Hidrops foetalis
c. Diabetes melitus
d. Toksemia gravidarum
e. Cacat janin terutama pada anencephalus dan atresia esophagei
f. Eritroblastosis foetalis
D. Etiologi
a. Mekanisme terjadi hidramnion hanya sedikit yang kita ketahui. Secara teori hidramnion terjadi karena :
b. Produksi air ketuban bertambah; yang diduga menghasilkan air ketuban adalah epitel amnion, tetapi air ketuban juga dapat bertambah karena cairan lain masuk kedalam ruangan amnion, misalnya air kencing anak atau cairan otak pada anencephalus.
c. Pengaliran air ketuban terganggu; air ketuban yang telah dibuat dialirkan dan diganti dengan yang baru. Salah satu jalan pengaliran adalah ditelan oleh janin, diabsorbsi oleh usus dan dialirkan ke placenta akhirnya masuk kedalam peredaran darah ibu. Jalan ini kurang terbuka kalau anak tidak menelan seperti pada atresia esophogei, anencephalus atau tumor-tumor placenta.
Pada anencephalus dan spina bifida diduga bahwa hidramnion terjadi karena transudasi cairan dari selaput otak dan selaput sum-sum tulang belakang. Selain itu, anak anencephal tidak menelan dan pertukaran air terganggu karena pusatnya kurang sempurna hingga anak ini kencing berlebihan.
Pada atresia oesophagei hidramnion terjadi karena anak tidak menelan. Pada gemelli mungkin disebabkan karena salah satu janin pada kehamilan satu telur jantungnya lebih kuat dan oleh karena itu juga menghasilkan banyak air kencing. Mungkin juga karena luasnya amnion lebih besar pada kehamilan kembar. Pada hidramnion sering ditemukan placenta besar.
Menurut dr. Hendra Gunawan Wijanarko, Sp.OG dari RSIA Hermina Pasteur, Bandung (2007) menjelaskan bahwa hidromnion terjadi karena:
a. Prduksi air jernih berlebih
b. Ada kelainan pada janin yang menyebabkan cairan ketuban menumpuk, yaitu hidrocefalus, atresia saluran cerna, kelainan ginjal dan saluran kencing kongenital
c. Ada sumbatan / penyempitan pada janin sehingga dia tidak bisa menelan air ketuban. Alhasil volume ketuban meningkat drastis
d. Kehamilan kembar, karena adanya dua janin yang menghasilkan air seni
e. Ada proses infeksi
f. Ada hambatan pertumbuhan atau kecacatan yang menyangkut sistem syaraf pusat sehingga fungsi gerakan menelan mengalami kelumpuhan
g. Ibu hamil mengalami diabetes yang tidak terkontrol
h. Ketidak cocokan / inkompatibilitas rhesus

E. Predisposisi
Faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya hidromnion, antara lain:
1. Penyakit jantung
2. Nefritis
3. Edema umum (anasarka)
4. Anomali kongenintal (pada anak), seperti anensefali, spina bifida, atresia atau striktur esofagus, hidrosefalus, dan struma bloking oesaphagus. Dalam hal ini terjadi karena :
a. Tidak ada stimulasi dari anak dan spina
b. Exscressive urinary secration
c. Tidak berfungsinya pusat menelan dan haus
d. Transudasi pusat langsung dari cairan meningeal keamnion
5. Simpul tali pusat
6. Diabetes melitus
7. Gemelli uniovulair
8. Mal nutrisi
9. Penyakit kelenjar hipofisis
10. Pada hidromnion biasanya placenta lebih besar dan terasa lebih berat dari biasa karena itu transudasi menjasdi lebih banyak dan timbul hidromnion


F. Diagnosis
1. Anamnesis
a. Perut lebih besar dan terasa lebih berat dari biasa
b. Pada yang ringan keluhan-keluhan subyektif tidak banyak
c. Pada yang akut dan pada pembesaran uterus yang cepat maka terdapat keluhan-keluhan yang disebabkan karena tekanan pada organ terutama pada diafragma, seperti sesak (dispnoe), nyeri ulu hati, dan dianosis
d. Nyeri perut karena tegangnya uterus, mual dan muntah
e. Edema pada tungkai, vulva, dinding perut
f. Pada proses akut dan perut besar sekali, bisa syok, bereringat dingin dan sesak
2. Inspeksi
a. Kelihatan perut sangat buncit dan tegang, kulit perut berkilat, retak-retak, kulit jelas dan kadang-kadang umbilikus mendatar
b. Jika akut si ibu terlihat sesak (dispnoe) dan sionasis, serta terlihat payah membawa kandungannya
3. Palpasi
a. Perut tegang dan nyeri tekan serta terjadi oedema pada dinding perut valva dan tungkai
b. Fundus uteri lebih tinggi dari tuanya kehamilan sesungguhnya
c. Bagian-bagian janin sukar dikenali karena banyaknya cairan
d. Kalau pada letak kepala, kepala janin bisa diraba, maka ballotement jelas sekali
e. Karena bebasnya janin bergerak dan kepala tidak terfiksir, maka dapat terjadi kesalahan-kesalahan letak janin
4. Auskultasi
Denyut jantung janin tidak terdengar atau jika terdengar sangat halus sekali

5. Rontgen foto abdomen
a. Nampak bayangan terselubung kabur karena banyaknya cairan, kadang-kadang banyak janin tidak jelas
b. Foto rontgen pada hidromnion berguna untuk diagnosa dan untuk menentukan etiologi, seperti anomali kongenital (anensefali atau gemelli)
6. Pemeriksaan dalam
Selaput ketuban teraba dan menonjol walaupun diluar his

G. Diagnosa banding
Bila seorang ibu datang dengan perut yang lebih besar dari kehamilan yang seharusnya, kemunginan:
1. Hidramnion
2. Gemelli
3. Asites
4. Kista ovarri
5. Kehamilan beserta tumor

H. Prognosis
Pada janin, prognosanya agak buruk (mortalitas kurang lebih 50%) terutama karena :
a. Kongenital anomali
b. Prematuritas
c. Komplikasi karena kesalahan letak anak, yaitu pada letak lintang atau tali pusat menumbung
d. Eritroblastosis
e. Diabetes melitus
f. Solutio placenta jika ketuban pecah tiba-tiba



Pada ibu:
1. Solutio placenta
2. Atonia uteri
3. Perdarahan post partum
4. Retentio placenta
5. Syok
6. Kesalahan-kesalahan letak janin menyebabkan partus jadi lama dan sukar

I. Penatalaksanaan
Terapi hidromnion dibagi dalam tiga fase:
1. Waktu hamil (di BKIA)
a. Hidromnion ringan jarang diberi terapi klinis, cukup diobservasi dan berikan terapi simptomatis
b. Pada hidromnion yang berat dengan keluhan-keluhan, harus dirawat dirumah sakit untuk istirahat sempurna. Berikan diet rendah garam. Obat-obatan yang dipakai adalah sedativa dan obat duresisi. Bila sesak hebat sekali disertai sianosis dan perut tengah, lakukan pungsi abdominal pada bawah umbilikus. Dalam satu hari dikeluarkan 500cc perjam sampai keluhan berkurang. Jika cairan dikeluarkan dikhawatirkan terjadi his dan solutio placenta, apalagi bila anak belum viable. Komplikasi pungsi dapat berupa :
1) Timbul his
2) Trauma pada janin
3) Terkenanya rongga-rongga dalam perut oleh tusukan
4) Infeksi serta syok
bila sewaktu melakukan aspirasi keluar darah, umpamanya janin mengenai placenta, maka pungsi harus dihentikan.
2. Waktu partus
a. Bila tidak ada hal-hal yang mendesak, maka sikap kita menunggu
b. Bila keluhan hebat, seperti sesak dan sianosis maka lakukan pungsi transvaginal melalui serviks bila sudah ada pembukaan. Dengan memakai jarum pungsi tusuklah ketuban pada beberapa tempat, lalu air ketuban akan keluar pelan-pelan
c. Bila sewaktu pemeriksaan dalam, ketuban tiba-tiba pecah, maka untuk menghalangi air ketuban mengalir keluar dengan deras, masukan tinju kedalam vagina sebagai tampon beberapa lama supaya air ketuban keluar pelan-pelan. Maksud semua ini adalah supaya tidak terjadi solutio placenta, syok karena tiba-tiba perut menjadi kosong atau perdarahan post partum karena atonia uteri.
3. Post partum
a. Harus hati-hati akan terjadinya perdarahan post partum, jadi sebaiknya lakukan pemeriksaan golongan dan transfusi darah serta sediakan obat uterotonika
b. Untuk berjaga-jaga pasanglah infus untuk pertolongan perdarahan post partum
c. Jika perdarahan banyak, dan keadaan ibu setelah partus lemah, maka untuk menghindari infeksi berikan antibiotika yang cukup











DAFTAR PUSTAKA

Muchtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. EGC: Jakarta
Staf Pengajar LAB / UPF Obstetri dan Ginekologi. 1989. Osbetetri Patologi. Ekstar Offset: Bandung

Winknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. YBP-SP: Jakarta
http://www.kompas.co.id/kesehatan/news/0509/07/073621.ht

ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS PADA KEHAMILAN
DENGAN HIDRAMNION TERHADP Ny. “L”
DI BPS HANDAYANI KOTA GAJAH
LAMPUNG TENGAH

I. PENGUMPULAN DATA DASAR
A. Pengkajian
Tanggal 07 November 2007 pukul 09.30 WIB
1. Identitas
Nama Istri : Ny “L” Nama Suami : Tn. “H”
Umur : 23 Tahun Umur : 25 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : D3
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Guru
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku : Jawa
Alamat : Jl. Jend. Sudirman No. 235 Seputih Raman Alamat : Jl. Jend. Sudirman No. 235 Seputih Raman

2. Alasan kunjungan saat ini
Keluhan : Ibu datang hamil anak pertama dengan umur kehamilan 24 minggu mengeluh sesak nafas sejak 1 minggu yang lalu, disertai keringat dingin, perut terasa tegang dan lebih berat dari biasanya.

3. Riwayat kehamilan
a) Riwayat menstruasi
(1) Menarche : 14 tahun
(2) Siklus : 28 hari, teratur
(3) Banyaknya : 6-7 hari
(4) Keluhan : agak nyeri
(5) HPHT : 02 Mei 2007
(6) TTP : 09 Februari 2008
b) Tanda-tanda kehamilan (trimerster I)
Hasil tes kehamilan tanggal 09 Mei 2007 hasil positif
c) Pergerakan fetus dirasakan pertama kali pada umur kehamilan 20 minggu
d) Keluhan yang dirasakan :
(1) Rasa lelah
Ibu mengatakan ia merasa lelah pada 1 minggu terakhir, disertai dengan sesak nafas dan keringat dingin.
(2) Mual dan muntah yang lama
Ibu mengatakan tidak mual dan muntah yang lama
(3) Nyeri perut
Ibu mengatakan tidak nyeri perut
(4) Sakit kepala berat
Ibu mengatakan tidak sakit kepala berat
(5) Penglihatan
Ibu mengatakan penglihatannya tidak kabur
(6) Rasa nyeri / panas waktu BAK
Ibu mengatakan tidak nyeri / panas waktu BAK
(7) Rasa gatal pada valva, vagina dan sekitarnya
Ibu mengatakan tidak gatal pada vulva dan vagina
(8) Pengeluaran cairan pervaginam
Ibu mengatakan tidak ada pengeluaran cairan dari vagina
(9) Nyeri, kemerahan dan tegang pada tungkai
Tidak
(10) Oedema
Tidak ada oedema

4. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Nurisi
Sebelum hamil : Ibu mengatakan biasanya makan 3x sehari dengan nasi, sayur, dan lauk dengan porsi sedang, tetapi ibu selalu minum 7-8 gelas per hari
Sesudah hamil : Dalam 1 minggu terakhir, porsi makan ibu berkurang, ibu merasa cepat kenyang
b. Eliminasi
Sebelum hamil : BAB: 1x sehari BAK: 3-4 x sehari
Sesudah hamil : BAB: 1x sehari BAK: 9-10x sehari
Ibu mengatakan sering BAK terutama pada malam hari
c. Istirahat dan tidur
Sebelum hamil : Ibu tidur malam 7-8 jam/hari tidur siang 1 jam
Sesudah hamil : Ibu tidak dapat tidur karena keluhan yang dirasakannya. Ibu hanya dapat tidur 4-5 jam/hari, dengan keadaan terputus-putus
d. Aktifitas seksual
Sebelum hamil : Ibu melakukan hubungan seksual 2x/minggu
Sesudah hamil : Ibu mengatakan pada 1 minggu terakhir tidak melakukan hubungan suami istri, karena ibu mengalami ganguan rasa nyaman
e. Pekerjaan
Sebelum hamil : Ibu melakukan pekerjaan rumah tangga seperti biasa tanpa ada keluhan
Sesudah hamil : Ibu hanya melakukan pekerjaan rumah tangga yang ringan saja. Karena ibu merasa cepat lelah

f. Personal hygiene
Sebelum dan sesudah hamil ibu mandi 2x sehari, dan pencucian vagina dilakukan setelah mandi, BAB dan BAK
5. Imunisasi, TT I tanggal 21 Oktober 2007 di bidan, TT II belum dilakukan
6. Riwayat kesehatan
a. Ibu tidak menderita penyakit kronis atau menular
b. Ibu tidak pernah menggunakan alkohol / obat-obatan
c. Ibu tidak pernah merokok dan makan sirih
d. Iritasi vagina / ganti pakaian dalam 2x sehari
7. Riwayat sosial
Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan / diinginkan, jenis kelamin yang diharapkan adalah laki-laki. Status perkawinan syah 1x, lama perkawinan 1 tahun, tinggal di rumah sendiri bersama suami, ibu tidak percaya terhadap kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan persalinan dan nifas ibu ingin bidan untuk membantu persalinan.
8. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan tidak ada penyakit keturunan
9. Data psikologis
Ibu mengatakan agak cemas dengan perubahan pada perutnya dalam 1 minggu terakhir

B. Pemeriksaan
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik Kesadaran : composmentis
Keadaan emosional : gelisah dan cemas
2. Ukuran LILA : 24 cm
3. Tanda-tanda vital
a. TD : 100/70 mmHg
b. Suhu : 36oC
c. Nadi : 85x / menit
d. Pernafasan : 25x/ menit
4. Berat Badan
Saat ini : 56,5 Kg
Sebelum hamil : 50 Kg
Kenaikan BB selama hamil : 6,5 Kg
5. Tinggi badan : 157 cm
6. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
1) Rambut : lurus, tidak ada ketombe, dan tidak mudah rontok, keadaan bersih
2) Muka : bentuk simeris dan agak pucat, keadaan bersih tidak ada oedema
3) Mata : bentuk simeris, tidak ada pembengkakan pada kelopak mata, kojungtiva merah muda, sklera tidak ikterik, fungsi penglihatan baik
4) Hidung : bentuk simetris, keadaan bersih dan tidak ada pembesaran polip, fungsi penciuman baik
5) Telinga : bentuk simetris, keadaan bersih, fungsi pendengaran baik
6) Mulut : bentuk simetris, tidak terdapat stomatitis, keadaan gigi bersih, tidak ada pembengkakan toncil
7) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thiroid, kelenjar limfe, dan tidak ada pembengkakan vena jugularis
8) Dada : bentuk buah dada simetris, pergerakan nafas teratur, tidak ada benjolan abnormal
9) Payudara : membesar, simetris, puting susu menonjol, hiperpigmentasi, tidak ada benjolan abnormal, keadaan bersih
10) Punggung : keadaan lordosis, michelis simetris, tidak ada nyeri
11) Perut : bentuk simetris membesar tidak sesuai dengan usia kehamilan, kulit perut berkilat
12) Genetalia : keadaan bersih, tidak ada keluhan tidak ada haemoroid, harices dan elisterna oedema
13) Ekstemitas
Atas : bentuk simetris, tidak ada cacat tidak ada oedema, keadaan bersih dapat berfungsi dengan baik, terasa pegal-pegal
Bawah : bentuk simetris, tidak ada cacat, keadaan bersih, tidak ada oedema, dapat berfungsi dengan baik, terasa pegal-pegal

b. Palpasi
1) Leopold I : TFU 2 jari diatas pusat
2) Leopold II : perut teraba tegang, teraba ballotement janin letak memanjang, bagian-bagian janin sukar diraba
3) Leopold III : tidak dilakukan
4) Leopold IV : tidak dilakukan
5) Mc. Donal : 26 cm
6) TBJ : (26-12) x 155 = 2170 gram
c. Auskultasi
1) Jantung : bunyi jantung normal, teratur, tidak ada mur-mur
2) Paru-paru : tidak terdengar wheezing maupun ronchi
3) DJJ terdengar jauh dan halus di bawah pusat sebelah kanan, frekuensi 126x/menit, teratur
d. Perkusi
Reflek patela : (+)

C. Pemeriksaan laboratorium
Hb : 10gr%
Protein Urine : negatif

II. INTERPRESTASI DATA DASAR, DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN
1. Diagnosa
Ibu dengan GIP0A0 hamil 24 minggu, janin hidup, tunggal, intrauterin dengan hidramnion.
Dasar :
S : a. Ibu mengatakan hamil anak pertama. Ibu mengatakan perutnya cepat membesar dan terus lebih berat dari biasanya, sesak nafas disertai dengan keringat dingin dalam satu minggu terakhir
b. HPHT: 02 Mei 2007
O : a. PP test positif
b. TFU dua jari di atas pusat : 26 cm
c. Pernafasan : 25/menit
f. Suhu : 36oC
g. DJJ 126x/ menit, perut teraba tegang janin letak memanjang DJJ terdengar jauh dan halus

2. Masalah
a. Ibu merasa cemas terhadap kehamilannya
Dasar :
S : 1) Ibu mengatakan ibu khawatir dengan keadaan ini karena ibu merasa perutnya cepat membesar dalam 1 minggu terakhir
2) Ibu sangat mengharapkan kehamilan berjalan normal dan janinnya selamat
O : 1) Ibu tampak gelisah
2) Ibu terlihat agak pucat
b. Gangguan pola istirahat dan tidur
Dasar :
S : Ibu mengatakan hanya tidur 4-5 jam sehari dengan terputus akibat dari kelelahan yang dirasakan
O : Konjungtiva ibu sangat pucat karena kurang istirahat

3. Kebutuhan
a. Penjelasan tentang keadaan ibu saat ini
b. Penjelasan tantang hidromnion
c. Pemberian dukungan dan motivasi pada ibu

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Potensial terjadi solutio placenta (jika ketuban pecah tiba-tiba), prematuritas pada janin dan perdarahan postpartum

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN YANG MEMERLUKAN PENANGANAN SEGERA DAM KOLABORASI
Kolaborasi dengan dokter dan tenaga kesehatan lainnya bila terjadi komplikasi lebih lanjut.

V. PERENCANAAN
1. Jelaskan pada ibu dan keluarga, keadaan ibu dan janin saat ini
a. Jelaskan pada ibu dan keluarga, keadaan ibu dan janin saat ini dalam keadaan baik
b. Beritahu keluarga bahwa ibu membutuhkan perhatian yang intensif
2. Anjurkan ibu untuk banyak istirahat dan mengurangi aktifitas / pekerjaan yang berat
a. Anjurkan ibu untuk istirahat dan cukup tidur 8 jam sehari
b. Anjurkan ibu untuk tidak melakukan perkerjaan rumah tangga yang biasa dilakukan sebelum hamil
c. Anjurkan ibu untuk tetap rileks dan tenang menghadapi kehamilannya saat ini
d. Anjurkan ibu untuk istirahat baring dalam keadaan setengah duduk atau miring ke kiri
3. Anjurkan ibu untuk mengatur pola makan
a. Anjurkan ibu untuk diet rendah garam
b. Anjurkan ibu untuk makan 3 kali sehari dengan nutrisi yang cukup
c. Anjurkan ibu untuk makan makanan yang berserat
4. Libatkan suami dan keluarga dalam kehamilan ibu saat ini
a. Libatkan keluarga untuk selalu memberikan dukungan pada ibu
b. Beritahu keluarga untuk dapat meyakinkan kondisi ibu dan janinnya baik-baik saja
c. Persiapkan ibu dalam menghadapi semakin bertambahnya usia kehamilannya
5. Observasi keadaan umum, pembesaran perut dan kenaikan berat badan ibu
a. Waspadai adanya komplikasi dalam kehamilan polihidramnion
b. Pantau keadaan ibu dan janin agar dapat dideteksi dini adanya komplikasi
c. Anjurkan ibu untuk datang kembali dan memeriksakan kehamilannya dalam 1 minggu mendatang atau bila ada keluhan
6. Evaluasi perkembangan psikologis dan kejiwaan ibu
a. Evaluasi perkembangan kecemasan dan kekhawatiran ibu terhadap janinnya
b. Meyakinkan ibu bahwa ibu dan janin dalam keadaan sehat

VI. PELAKSANAAN / IMPLEMENTASI
1. Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang kondisi ibu dan janin saat ini. Saat ini ibu dan janin dalam keadaan baik-baik saja pembesaran perut ibu yang cepat dalam 1 minggu terakhir disebabkan karena adanya peningkatan produksi air seni janin yang berlebihan. Si jabang bayi minum air ketuban dalam jumlah seimbang dengan air seni yang dihasilkan.
2. Menganjurkan ibu untuk banyk istirahat dan mengurangi aktifitas / pekerjaan yang berat. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat cukup 8 jam sehari. Menganjurkan ibu istirahat dalam keadaan setengah duduk. Untuk mengurangi gangguan rasa nyaman ibu terhadap pembesaran perut yang cepat yang menyebabkan tekanan pada organ deperti diaferagma sehingga mengakibatkan ibu sesak nafas.
3. Menganjuran ibu untuk diet rendah garam tetapi pemenuhan kebutuhan tetap terpenuhi, seperti mengkonsumsi sayur-sayuran, lauk-pauk, buah-buahan dalam porsi sedang, 3x sehari. Menganjurkan ibu untuk minum 8-12 gelas tiap hari untuk menghindari terjadinya konstipasi
4. Melibatkan suami dan keluarga untuk selalu memberikan dukungan pada ibu. Karena ibu membutuhkan pengertian emosional, konseling, serta perhatian lebih. Dukungan dari suami dan keluarga sangat berpengaruh dalam proses mengembalikan kestabilan emosional ibu atas kecemasan dan kekhawatiran terhadap kehamiannya.
5. Mengobservasi keadaan umum seperti tekanan darah, nadi, suhu, dan pernafasan. Karena cairan ketuban yang berlebih menimbulkan keluhan-keluhan seperti gangguan pernafasan yang berat, pertambahan berat badan yang berlebih. Keluhan tersebut akhirnya akan memicu terjadinya hipertensi dalam kehamilan sehingga pemantauan tekanan darah sangat penting.
6. Mengevaluasi perkembangan psikologis dan kejiwaan ibu dengan melakukan konseling kepada ibu, meyakinkan ibu bahwa ibu dan janin dalam keadaan baik dan sehat.

VII. EVALUASI
1. Ibu sudah mengerti tentang kondisinya dan janin dalam kandungannya saat ini
2. Suami dan keluarga akan memberikan dukungan psikologis pada ibu
3. Ibu masih nampak cemas dengan kondisinya saat ini
4. Ibu mengatakan akan melaksanakan anjuran yang telah dijelaskan
5. Tanda-tanda vital:
TD : 110/80 mmHg
Suhu : 36oC
RR : 23x/menit
Nadi : 85x/menit


CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal 10 November 2007, pukul 10.15 WIB
S : a. Ibu mengatakan mengerti keadaan ibu dan janinnya saat ini
b. Ibu mengatakan berusaha istirahat total dan masih cemas dengan kehamilannya
c. Ibu mengatakan akan makan makanan rendah garam
d. Ibu mengatakan purutnya agak nyari
O : a. Ibu terlihat tampak cemas
b. Keadaan umum
TD : 100/70 mmHg
Pols : 80x/menit
RR : 22x/ menit
Temp : 36oC
BB : 57 kg
c. TFU 2 jari diatas pusat : 26 cm ( fundes uteri lebih tinggi dari tuanya kehamilan)
d. Perut ibu teraba tegang
e. DJJ 130x / menit, terdengar halus dan jauh
f. Bagian-bagian janin sukar diraba
g. PP test positif HPHT 02 Mei 2007
A : a. Ibu dengan hidromnion akut, gangguan pola istirahat / tidur
b. Potensial terjadi solutio placenta, jika ketuban pecah tiba-tiba
P : a. Lakukan pemeriksaan dan observasi keadaan ibu dan janin
1) Periksa tanda-tanda vital ibu seperti tekanan darah, nadi, pernafasan, dan suhu, pantau kenaikan BB ibu.
2) Priksa DJJ
b. Anjurkan pada ibu untuk tetap istirahat dan cukup tidur
c. Beri ibu dukungan terhadap kehamilannya
1) Jelaskan pada ibu agar tidak terlalu khawatir terhadap kondisi kehamilannya
2) Anjurkan pada ibu untuk selalu berserah diri kepada Allah swt
d. Anjurkan pada ibu untuk melakukan Anc minimal 4x atau bila ada keluhan

Tanggal 15 November 2007, pukul 09.30 WIB
S : a. Ibu sangat mengerti keadaan ibu dan janinnya saat ini
b. Ibu mengatakan sudah dapat tidur siang meskpun hany 30 menit
c. Ibu mengatakan sudah makan makanan rendah garam
d. Ibu mengatakan sudah tidak terlalu sesak nafas
e. Ibu mengatakan perutnya masih terasa agak nyeri
O : a. Ibu sudah terlihat lebih tenang dari sebelumnya
b. Keadan umum
TD : 120/70 mmHg
Pols : 85x/menit
RR : 20x/ menit
Temp : 37,5oC
BB : 57 kg
c. TFU 2 jari diatas pusat : 26 cm ( fundes uteri lebih tinggi dari tuanya kehamilan)
d. Perut ibu masih teraba tegang
e. DJJ 128x / menit, terdengar halus dan jauh
f. Bagian-bagian janin sudah bisa diraba, janin tegak memanjang
A : a. Ibu dengan hidromnion akut, gangguan pola istirahat / tidur
b. Potensial terjadi solutio placenta, jika ketuban pecah tiba-tiba
P : a. Lakukan pemeriksaan dan observasi keadaan ibu dan janin
b. Anjurkan pada ibu untuk tetap istirahat dan cukup tidur
c. Beri ibu dukungan dan perhatian untuk kestabilan emosionalnya
d. Anjurkan pada ibu untuk melakukan Anc minimal 4x atau bila ada keluhan
e. Mengingatkan ibu untuk melakukan imunisasi TT2

Tanggal 20 November 2007, pukul 10.00 WIB
S : a. Ibu dan keluarga mengerti keadaan ibu dan janinnya saat ini
b. Ibu tidak cemas lagi dengan kehamilanya
c. Ibu sudah dapat tidur dengan nyenyak dan tidak terputus-putus
d. Ibu mengatakan rasa nyeri pada perutnya sudah agak berkurang
O : a. Ibu sudah merasa lebih baik dan lebih tenang dari sebelumnya
b. Keadan umum
TD : 120/70 mmHg
Pols : 80x/menit
RR : 22x/ menit
Temp : 36,5oC
BB : 57 kg
c. TFU 3 jari diatas pusat : 27 cm (sama dengan tuany kehamilan)
d. Perut ibu sudah tidak teraba tegang seperti sebelumnya
A : a. Ibu dengan hidramnion akut dengan gangguan pola istirahat atau tidur
b. Potensial terjadi solutio placenta, jika ketuban pecah tiba-tiba
P : a. Lakukan pemeriksaan dan observasi keadaan ibu dan janin
b. Anjurkan pada ibu untuk tetap istirahat dan cukup tidur
c. Beri pada ibu untuk kestabilan emosionalnya
d. Beri penyuluhan pada ibu tentang persiapan persalinan




DAFTAR PUSTAKA

Muchtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. EGC: Jakarta
Staf Pengajar LAB / UPF Obstetri dan Ginekologi. 1989. Osbetetri Patologi. Ekstar Offset: Bandung

Winknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. YBP-SP: Jakarta
http://www.kompas.co.id/kesehatan/news/0509/07/073621

Penatalaksanaan Perdarahan antepartum

Penatalaksanaan Perdarahan Antepartum Pada Multigravida Hamil Preterm Belum Inpartu



Abstrak :
            Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. Frekuensi plasenta previa meningkat pada grande multipara, primigravida tua, bekas seksio sesaria, bekas aborsi, kelainan janin, dan leiomioma uteri. Perdarahan antepartum akibat plasenta previa terjadi sejak kehamilan 20 minggu saat segmen bawah uterus telah terbentuk dan mulai melebar serta menipis. Umumnya terjadi pada trimester ketiga karena segmen bawah uterus lebih banyak mengalami perubahan. Pelebaran. Komplikasi pada ibu dapat terjadi perdarahan hingga syok akibat perdarahan, anemia karena perdarahan, plasentitis dan endometritis pasca persalinan. Pada janin biasanya terjadi persalinan prematur dan komplikasinya asfiksia berat. Pada kasus ini seorang wanita usia 40 tahun G3P2A0 usia kehamilan 35 3/7 minggu datang dengan perdarahan merah segar  tanpa nyeri perut. Penatalaksanaan pada pasien ini adalah pemberian cairan adekuat, bed rest total, monitoring keadaan umum, tanda vital, jumlah perdarahan, suplementasi, pertahankan kehamilan hingga aterm, rencanakan persalinan seksio sesaria.

Keyword : Plasenta previa, perdarahan antepartum, multigravida

Kasus  :
            Seorang ♀ 40 tahun G3P2A0 datang dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir sejak 3 jam yang lalu. Darah merah segar dan banyak, tidak disertai nyeri perut. HPHT 17-11-2009, HPL 24-8-2010, usia kehamilan 35 3/7 minggu. Anak pertama seorang perempuan 5 tahun berat lahir 2,3 kg lahir secara seksio sesaria atas indikasi panggul sempit. Anak kedua meninggal dalm kandungan ketika usia kehamilan 6 bulan. Pasien menikah 1x selama 10 tahun. Kontrasepsi susuk 3 tahun kemudian diganti pil 1,5 tahun. Periksa kehamilan dilakukan rutin di bidan sebulan sekali, imunisasi TT (-), riwayat minum jamu-jamuan (-), riwayat keluhan serupa (perdarahan) (+) mondok 3 minggu yang lalu, riwayat hipertensi (-), riwayat diabetes melitus (-), riwayat penyakit keturunan (-), riwayat bayi kembar (-), riwayat merokok (-), riwayat alkohol (-), riwayat trauma (-). Pemeriksaan fisik didapat : keadaan umum lemah, tanda vital dalam batas normal. Inspeksi : tidak pucat, tidak sianosis, cloasma gravidarum (+), glandula mammae areola/puting hiperpigmentasi, perut membuncit, striae (+), linea alba (+), linea nigra (+), skar (+) post seksio sesaria 5 tahun yang lalu, vulva tampak darah keluar dari vagina. Palpasi : tinggi fundus uteri 29 cm, janin tunggal, presentasi bokong, punggung kiri, bokong 5/5 bagian, his (-), abdomen tegang, nyeri (-), taksiran berat janin 2635 gram. Denyut jantung janin (+) 148x/menit punctum maksimum kiri atas pusat. Pemeriksaan penunjang didapatkan hemoglobin 7,2 g/dl, angka leukosit 12,7x103/ul, golongan darah O.

Diagnosis :
Multigravida, hamil preterm, belum inpartu dengan plasenta previa

Terapi :
Infus ringer laktat 20 tpm. Pasien di monitor keadaan umumnya, vital sign, denyut jantung janin dan jumlah perdarahannya setiap 15 menit. Bed rest total, suplementasi prenamia 1 tablet per hari, vitamin C 1 tablet per 8 jam, Bcomplex 1 tablet per 8 jam, diberikan juga kalnex 1 per 8 jam. Pertahankan kehamilan hingga aterm, persalinan secara seksio sesaria.

Diskusi
Penatalaksanaan plasenta previa harus dilakukan di rumah sakit dengan fasilitas operasi. Sebelum dirujuk, anjurkan pasien untuk tirah baring total dengan menghadap ke kiri dan tidak melakukan senggama. Menghindari peningkatan tekanan rongga perut (batuk, mengejan karena sulit BAB). Pasang infus NaCl fisiologis, bila tidak memungkinkan beri cairan peroral. Pantau tekanan darah dan frekuensi nadi pasien secara teratur tiap 15 menit untuk mendeteksi adanya hipotensi atau syok akibat perdarahan. Pantau pula DJJ dan pergerakan janin. Bila terjadi renjatan segera lakukan resusitasi cairan dan tranfusi darah. Bila tidak teratasi, upayakan penyelamatan optimal. Bila teratasi, perhatikan usia kehamilan. Penanganan di rumah sakit dilakukan berdasar usia kehamilan. Bila terdapat renjatan, usia gestasi <37 minggu, taksiran berat janin < 2.500 g, maka : bila perdarahan sedikit, rawat sampai usia kehamilan 37 minggu, lalu lakukan mobilisasi bertahap. Beri kortikosteroid 12 mg intravena per hari selama 3 hari. Bila perdarahan berulang, lakukan periksa dalam di atas meja operasi, bila ada kontraksi, tangani seperti persalinan preterm. Bila tidak ada renjatan, usia gestasi 37 minggu atau lebih, taksiran berat janin 2.500 atau lebih , lakukan periksa dalam di atas meja operasi. Bila ternyata plasenta previa, lakukan persalinan perabdominam. Pada kasus di atas dilakukan perbaikan keadaan umum pasien, kehamilan dipertahankan hingga aterm dan direncanakan seksio sesaria.

Kesimpulan
            Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. Frekuensi plasenta previa meningkat pada grande multipara, primigravida tua, bekas seksio sesaria, bekas aborsi, kelainan janin, dan leiomioma uteri. Penatalaksanaan plasenta previa harus dilakukan di rumah sakit dengan fasilitas operasi. Pasien kasus di atas di monitor keadaan umumnya, vital sign, DJJ dan jumlah perdarahannya tiap 15 menit. Bed rest total dan suplementasi. Pertahankan kehamilan hingga aterm, persalinan secara seksio sesaria.


Referensi
1.            Mansjoer, A., Suprohaita, Wardhani, W.I., Setiowulan, W. 2000 Plasenta Previa, dalam Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculapius FKUI, Jakarta.
2.      Mochtar, Rustam. 1990. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC
3.      Wiknjosastro, Hanifa. 1992. Ilmu kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina pustaka
Penulis
Abdul Latif. Program Pendidikan Profesi Dokter. Bagian Ilmu Kebidanan dan Kandungan. RSUD Kota Salatiga. 2011

Minggu, 25 Desember 2011

INERSIA UTERI



INERSIA UTERI

A. Pengertian
 Distosia kelainan tenaga/his adalah his tidak normal dalam kekuatan / sifatnya menyebabkan rintangan pada jalan lahir, dan tidak dapat diatasi sehingga menyebabkan persalinan macet (Prof. Dr. Sarwono Prawirohardjo, 1993).

Menurut Prof. dr. Ida Bagus Gde Manuaba (1998) dalam persalinan diperlukan his normal yang mempunyai sifat :

1. Kontraksi otot rahim mulai dari salah satu tanduk rahim.
2. Fundal dominan, menjalar ke seluruh otot rahim
3. Kekuatannya seperti memeras isi rahim
4. Otot rahim yang telah berkontraksi tidak kembali ke panjang semula sehingga terjadi retraksi dan pembentukan segmen bawah rahim.

Jenis-jenis kelainan his menurut Prof. dr. Sarwono Prawirohardjo (1993) :

1. His Hipotonik

His hipotonik disebut juga inersia uteri yaitu his yang tidak normal, fundus berkontraksi lebih kuat dan lebih dulu daripada bagian lain. Kelainan terletak pada kontraksinya yang singkat dan jarang. Selama ketuban utuh umumnya tidak berbahaya bagi ibu dan janin. Hisnya bersifat lemah, pendek, dan jarang dari his normal.
Inersia uteri dibagi menjadi 2, yaitu :

a. Inersia uteri primer

Bila sejak awal kekuatannya sudah lemah dan persalinan berlangsung lama dan terjadi pada kala I fase laten.

b. Inersia uteri sekunder

Timbul setelah berlangsung his kuat untuk waktu yang lama dan terjadi pada kala I fase aktif. His pernah cukup kuat tetapi kemudian melemah. Dapat ditegakkan dengan melakukan evaluasi pada pembukaan. Pada bagian terendah terdapat kaput, dan mungkin ketuban telah pecah. Dewasa ini persalinan tidak dibiarkan berlangsung sedemikian lama sehingga dapat menimbulkan kelelahan otot uterus, maka inersia uteri sekunder ini jarang ditemukan. Kecuali pada wanita yang tidak diberi pengawasan baik waktu persalinan.

2. His Hipertonik

His hipertonik disebut juga tetania uteri yaitu his yang terlalu kuat. Sifat hisnya normal, tonus otot diluar his yang biasa, kelainannya terletak pada kekuatan his. His yang terlalu kuat dan terlalu efisien menyebabkan persalinan berlangsung cepat (<3 jam disebut partus presipitatus).

Partus presipitatus dapat mengakibatkan kemungkinan :

a. Terjadi persalinan tidak pada tempatnya
b. Terjadi trauma janin, karena tidak terdapat persiapan dalam persalinan.
c. Trauma jalan lahir ibu yang luas dan menimbulkan perdarahan dan inversio uteri.

Tetania uteri juga menyebabkan asfeksia intra uterine sampai kematian janin dalam rahim. Bahaya bagi ibu adalah terjadinya perlukan yang luas pada jalan lahir, khususnya serviks uteri, vagina dan perineum. Bahaya bagi bayi adalah terjadi perdarahan dalam tengkorak karena mengalami tekanan kuat dalam waktu singkat.

3. His Yang Tidak Terkordinasi

Adalah his yang berubah-ubah. His jenis ini disebut Ancoordinat Hypertonic Urine Contraction. Tonus otot meningkat diluar his dan kontraksinya tidak berlangsung seperti biasa karena tidak ada sinkronisasi antara kontraksi. Tidak adanya kordinasi antara kontraksi bagian atas, tengah dan bawah menyebabkan his tidak efisien dalam mengadakan pembukaan.

B. Etiologi

Menurut Prof. dr. Sarwono Prawirohardjo (1992) penyebab inersia uteri yaitu :

1. Kelainan his terutama ditemukan pada primigravida, khususnya primigravida tua.
2. Inersia uteri sering dijumpai pada multigravida.
3. Faktor herediter
4. Faktor emosi dan ketakutan
5. Salah pimpinan persalinan
6. Bagian terbawah janin tidak berhubungan rapat dengan segmen bawah uterus, seperti pada kelainan letak janin atau pada disproporsi sefalopelvik
7. Kelainan uterus, seperti uterus bikornis unikolis
8. Salah pemberian obat-obatan, oksitosin dan obat penenang
9. Peregangan rahim yang berlebihan pada kehamilan ganda atau hidramnion
10. Kehamilan postmatur

Senam Otak


Kamu pasti pernah merasa kalau otak sedang lowbat, berfikir lambat dan mudah frustasi. Atau bahkan merasa sudah tua sehingga tidak mampu berfikir maksimal. Barangkali kamu tidak pernah melakukan senam otak.


ALBERT Einstein misalnya, banyak orang memberi predikat kepadanya sebagai manusia genius. Padahal, dia hanya menggunakan 4-5 persen dari kemampuan otaknya. Otak manusia terdiri dari 100 miliar syaraf yang masing-masing terkait dengan 10 ribu syaraf lain. Otak terdiri dari dua belahan, kiri dan kanan. Namun, 85 persen orang di dunia ini ternyata hidup dengan mengandalkan otak kiri saja. Sebagian dari sisanya menggunakan kombinasi keduanya, dan sebagian lagi memakai otak kanan. Otak kiri berfungsi mengatur badan bagian kananberpikir logis, rasional, menganalisis, berbicara, berorientasi pada waktu hal-hal yang rinci, pusat matematika,kemampuan menulis dan membaca.

Otak kanan berfungsi mengontrol badan bagian kiri, bermusik, menari, kreatif, melihat keseluruhan, bersosialisasi, komunikasi, interaksi dengan orang lain, pengendalian emosi, kemampuan intuitif kemampuan merasakan, memadukan, serta ekspresi tubuh. Usia makin bertambah, maka otak juga mulai menua. Proses menua adalah proses alamiah yang akan dialami semua mahluk hidup. Fenomena menua juga terjadi pada sel-sel otak. Menurut Bagian Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Unhas, dr Jumraini Tammase, SpS, pada usia 70 tahun, bagian otak yang rusak bisa mencapai 5-10 persen pertahun. Akibatnya, proses berpikir menjadi lamban, sulit kon-sentrasi, dan kemampuan daya ingat menurun.

“Banyak anggapan di masyarakat, orang yang sudah lanjut usia akan menjadi pikun, tidak kreatif, pemarah, penyakitan, dan tidak bisa bekerja lagi. Padahal kenyataannya, tiap orang tetap bisa memaksimalkan otaknya pada usia beberapa pun. Buktinya, masih banyak profesor, seniman, bankir, atau politisi yang usianya di atas 60, tetapi masih produktif.

Gangguan pada sel otak juga bisa dialami oleh orang muda. Itu bisa terjadi akibat cidera pada kepala penyakit down syndrome, stroke, tumor otak dan sebagainya. Namun gejala lupa yang dialami oleh orang berusia muda misalnya kurangnya konsentrasi ketika sedang melakukan sesuatu. Pada lansia, penurunan kemampuan otak dan tubuh membuat tubuh mudah jatuh sakit, pikun, frustrasi. Meski demikian, penurunan ini bisa diperbaiki dengan senam otak. Senam otak tidak saja akan memperlancar aliran darah dan oksigen ke otak, tetapi juga merangsang kedua belahan otak untuk bekerja. Senam otak ditemukan dr Paul Dennison, ahli senam otak.

Gerakan yang menghasilkan stimulus itulah yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif (kewaspadaan, konsentrasi, kecepatan, persepsi, belajar, memori, pemecahan masalah dan kreativitas), menyelaraskan kemampuan beraktifitas dan berpikir pada saat yang bersamaan, meningkatkan keseimbangan atau harmonisasi antara kontrol emosi dan logika, mengoptimalkan fungsi kinerja panca indera, menjaga kelenturan dan keseimbangan tubuh.

Senam otak juga dapat meningkatkan daya ingat dan pengulangan kembali terhadap huruf atau angka (dalam waktu 10 minggu), meningkatkan ketajaman pendengaran dan penglihatan, mengurangi kesalahan membaca, memori, dan kemampuan komprehensif pada kelompok dengan gangguan bahasa, hingga mampu meningkatkan respons terhadap rangsangan visual. Selain hal tersebut, brain gym juga digunakan untuk terapi beberapa gangguan pada anak-anak seperti Hipersensitivitas, ADD (Attention Difficulty Disordes) atau gangguan pemusatan perhatian, EH (Emotional Handicaps) atau gangguan emosional, FAS (Fetal Alcohol Syndrome) atau sindrom bayi, dan LD (Learning Disabilities) atau gangguan kemampuan belajar.

Manfaat Senam otak
1. Terhindar dari rasa stres
2. Merasa lebih awet muda
3. Dapat menyikapi permasalahan dengan lebih tenang
4. Bugar, sehat, dan fit
5. Menunda kedatangan menopause
6. Sebagai sarana untuk mencegah dan memudahkan penyembuhan terhadap penyakit

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesegaran otak :
1. Hindari rasa stres, cemas, dan depresi.
2. Hindari polusi. Udara yang polusi dapat mengakibatkan berkurangnya oksigen yang terserap ke otak, sehingga otak tidak dapat berkembang dengan optimal.
3. Makanlah makanan yang bergizi.
4. Berolahraga secara teratur untuk menjaga keseimbangan otak dan memaksimalkannya.

Senam otak sangat mudah dilakukan dan sederhana. Gerakan senam otak ini haruslah dilakukan secara berurutan. Awali dengan minum air putih secukupnya, untuk membantu memberikan energi langsung ke otak, membantu pencernaan, dan metabolisme tubuh. Anda dapat melakukannya hanya dengan menghabiskan waktu sekitar 7 menit setiap berlatih.

Urutan gerakannya antara lain seperti :
1. Minum air putih secukupnya.
2. Lakukan pernafasan perut (menghirup lalu mengeluarkannya kembali sebanyak 4 hingga 8 kali).
3. Melihat ke kanan dan ke kiri selama 4 hingga 8 kali dengan melakukan pernafasan perut.
4. Santai selama 4 hingga 8 kali pernafasan perut.
5. Letakkan kaki rata di atas lantai. Ujung-ujung jari tangan dan kaki saling bersentuhan selama hingga 8 kali pernafasan perut.
6. Rentangkan kedua tangan Anda seluas mungkin dan senyaman mungkin. Gerakan ini dilakukan untuk memadukan otak. Sementara itu bayangkan otak kiri dan otak kanan menjadi satu, dengan menyatukan kedua tangan selama 4 hingga 8 kali pernafasan perut.
7. Sentuh titik-titik di bagian kepala bagian kiri dan kanan selama 4 hingga 8 kali pernafasan perut.
8. Silangkan kaki secara bergantian sebanyak 10 hingga 25 kali.

Gerakan Senam Otak
Brain gym adalah rangkaian latihan berbasis gerakan tubuh sederhana. Dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja. Sebelum melakukan rangkaian gerakan senam otak dianjurkan terlebih dahulu meminum air, karena air adalah unsur pembawa energi listrik Air mengandung mineral. Air putih bahkan membantu memperlancar peredaran darah dan oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan air akan membuat otot menegang sehingga tubuh tidak merasa nyaman. Berikut beberapa gerakan dasar senam otak untuk Anda latih menurut dr Jumraini Tammase, SpS:

GERAKAN SILANG.
Cara: Kaki dan tangan digerakkan secara berlawanan. Bisa ke depan, samping, atau belakang. agar lebih ceria Anda bisa menyelaraskan gerakan dengan irama musik.
Manfaat: Merangsang bagian otak yang menerima informasi (receptive) dan bagian yang menggunakan informasi (expressive) sehingga memudahkan proses mempelajari hal-hal baru dan meningkatkan daya ingat.

OLENGAN PINGGUL.
Cara: Duduk di lantai. Posisi tangan ke belakang, menumpu ke lantai dengan siku di tekuk. Angkat kaki sedikit lalu oleng-olengkan pinggul ke kiri dan ke kanan dengan rileks.
Manfaat: mengaktifkan otak untuk kemampuan belajar, melihat ke kiri dan ke kanan, kemampuan memperhatikan dan memahami.

PENGISI ENERGI.
Cara: Duduk nyaman di kursi, kedua lengan bawah dan dahi diletakkan di atas meja. Tangan ditempatkan di depan bahu dengan jari-jari menghadap sedikit ke dalam. Ketika menarik napas, rasakan nafas mengalir ke garis tengah seperti pancuran energi, mengangkat dahi, kemudian tengkuk, dan terakhir punggung atas. Diafragma dan dada tetap terbuka dan bahu tetap rileks.
Manfaat: Mengembalikan vitalitas otak setelah serangkaian aktifitas yang melelahkan, mengusir stres, meningkatkan konsentrasi dan perhatian serta meningkatkan kemampuan memahami dan berpikir rasional.

MENGUAP BERENERGI
Cara: Bukalah mulut seperti hendak menguap lalu pijatlah otot-otot di sekitar persendian rahang. Lalu menguaplah dengan bersuara untuk melemaskan otot-otot tersebut.
Manfaat: Mengaktifkan otak untuk peningkatan oksigen agar otak berfungsi secara efisien dan rileks, meningkatkan perhatian dan daya penglihatan, memperbaiki komunikasi lisan dan ekspresif serta meningkatkan kemampuan untuk memilah informasi.

LUNCURAN GRAVITASI
Cara: Duduk di kursi dan silangkan kaki.nTundukkan badan dengan lengan ke depan bawah. Buang napas ketika turun dan ambil napas ketika naik. Lakukan dengan posisi kaki berganti-ganti.
Manfaat: Mengaktifkan rasa keseimbangan dan koordinasi, meningkatkan kemampuan mengorganisasi dan meningkatkan energi.

TOMBOL IMBANG
Cara: Sentuhkan dua jari ke belakang telinga, pada lekukan di belakang telinga sementara tangan satunya lagi menyentuh pusar selama kurang lebih 30 menit.

TOMBOL BUMI
Cara: Ujung salah satu tangan menyentuh bawah bibir, ujung jari lainnya di pinggir atas tulang kemaluan. Di sentuh selama 30 detik atau 4-6 kali tarikan napas penuh.
Manfaat: Meningkatkan koordinasi dan konsentrasi (melihat secara vertikal dan horizontal sekaligus tanpa keliru, seperti saat membaca kolom.
Manfaat: Mengurangi kelelahan mental (stres), mengoptimalkan jenis pekerjaan seperti organisasi, perancangan seni, pembukuan

KAIT RELAKS
Cara: Tumpangkan kaki kiri di atas kaki kanan, dan tangan kiri di atas tangan kanan dengan posisi jempol ke bawah. Jemari kedua tangan saling menggenggam, kemudian tarik tangan ke arah pusar dan terus ke depan dada. Pejamkan mata dan saat menarik napas, lidah ditempelkan ke langit-langit mulut dan lepaskan saat mengembuskan napas. Berikutnya, buka silangan kaki, dan ujungujung jari tangan saling bersentuhan secara halus di dada atau di pangkuan, sambil mengambil napas dalam 1 menit lagi.
Manfaat: Meningkatkan koordinasi motorik halus dan pemikiran logis, dan pemusatan emosional. Mendengar aktif, berbicara lugas, menghadapi tes dan bekerja dengan papan ketik, pengendalian diri dan keseimbangan.


sumber

http://www.fajar.co.id

http://health.detik.com/

berbagai sumber